RW 4 Kelurahan Krapyak Hidupkan Tradisi Kalang Wan Ibu Petiwi dan Nyalakan 80 Obor

Tanggal:

SEMARANG – Warga RW 4 Kelurahan Krapyak, Kota Semarang, merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik, yakni melalui prosesi budaya bertajuk Kalang Wan Ibu Petiwi, Sabtu (24/8).

Ketua RW 4 Krapyak, Tri Subekso, menjelaskan bahwa prosesi ini merupakan refleksi masyarakat dalam memaknai kemerdekaan.

“Kalang Wan dari kata langu artinya keindahan, dari bahasa Jawa kuno. Sedangkan Ibu Petiwi tentu saja tanah air Indonesia. Jadi Kalang Wan Ibu Petiwi adalah prosesi budaya yang dilaksanakan warga RW 4 bersama perwakilan RW lain sebagai wujud refleksi 80 tahun kemerdekaan,” ungkap Tri Subekso, Sabtu (30/8/2025).

Menurutnya, refleksi ini menjadi momentum untuk mengingat kembali bagaimana bangsa Indonesia disatukan dalam satu negara dan satu tujuan, serta pentingnya saling membantu dalam memajukan bangsa.

Dalam prosesi tersebut, warga juga menyalakan 80 obor sebagai simbol usia kemerdekaan Indonesia, disaksikan oleh Camat, Lurah, Ketua LPMK, perwakilan RW, dan warga setempat. Selain itu, dipasang juga lampu tengteng, lampu khas Semarang yang dibuat oleh warga.

“Lampu tengteng ini tanda bahwa meski bangsa dalam kondisi tidak menentu dengan banyak kekacauan, kita ingin memberikan secercah nyala lewat apa yang bisa kita lakukan di kampung,” jelasnya.

Acara semakin khidmat dengan penampilan paduan suara ibu-ibu PKK RW 4 yang melantunkan gending Ketawang Ibu Pertiwi.

“Kami cukup berbangga, ternyata ibu-ibu masih familiar dengan gending Jawa. Ketika dinyanyikan bersama, suasananya benar-benar emosional, membangkitkan rasa cinta tanah air,” tambah Tri Subekso.

Kegiatan budaya tersebut juga didukung oleh Komunitas Musik Etnis Eksperimental Tridatu dan ditutup dengan pementasan kuda lumping dari Karang Jati Bergas, Kabupaten Semarang.

Tri Subekso berharap, kegiatan budaya seperti ini dapat terus dilestarikan di kampung-kampung.

“Beberapa tahun lalu kami punya tradisi Grebeg Subali, terakhir dilaksanakan 2019. Tahun ini, sebagai tuan rumah tingkat kelurahan, kami kembali menghidupkan budaya lewat Kalang Wan Ibu Petiwi dan Festival Gubak Semarang bersama GSAC. Kami juga ingin membangkitkan kembali Sanggar Trisno Budoyo yang sempat vakum 37 tahun,” terangnya.

Dengan kegiatan budaya tersebut, warga RW 4 Krapyak berharap tradisi lokal kembali hidup, dikenal generasi muda, dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Kota Semarang. (*)

Reporter: Raffa Danish

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bagikan Postingan:

Popular

Berita Lainya
Related

Semarang Agro Expo Dorong Ketahanan Pangan dan Inovasi Pertanian Kota Semarang

SEMARANG — Mewakili Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, Wakil...

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Siap Jadi Brand Ambassador Produk Lokal Kota Semarang

SEMARANG – Dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi,...

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Puji Dukungan Masyarakat Mewujudkan Semarang Wegah Nyampah

SEMARANG – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menghadiri sesi...

Buka Turnamen E-Sport, Wali Kota Semarang: Membentuk Mental Atlet Menjadi Lebih Baik

SEMARANG – Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng membuka turnamen...