SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional di Halaman Balaikota Semarang, Senin (10/11). Momentum tahunan ini dimaknai bukan sekadar seremoni, tetapi sebagai ajakan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan melalui karya nyata dalam membangun bangsa.
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin, yang mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng, menyampaikan bahwa nilai kepahlawanan harus dihidupkan dalam tindakan sehari-hari.
“Peringatan Hari Pahlawan hari ini mengingatkan kita bahwa bangsa ini membutuhkan nilai-nilai kebersamaan agar pembangunan di segala bidang dapat berjalan dengan baik. Tidak boleh ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dan tidak merasakan kemakmuran,” ujarnya.
Ia menegaskan, semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi pondasi dalam mewujudkan visi besar bangsa menuju Indonesia Emas 2045 sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Tahapan lima tahun pertama pemerintahan ini adalah langkah awal menuju dua puluh tahun perjalanan Indonesia Emas. Inilah bentuk nyata meneruskan perjuangan para pahlawan,” tambahnya.
Selain upacara, Pemkot Semarang juga menggelar Kirab Merah Putih Indonesia Bersatu dan Maju, menampilkan bendera merah putih sepanjang 1.945 meter. Kirab tersebut diikuti ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat.
Kirab dimulai dari halaman Balaikota menuju Lapangan Pancasila, Simpang Lima, dan mencetak rekor baru bendera terpanjang, melampaui catatan tahun 2022 yang hanya 1.001 meter.
Acara juga melibatkan unsur pelajar, mahasiswa, TNI-Polri, ormas, tokoh lintas agama, serta komunitas budaya. Parade semakin meriah dengan atraksi barongsai, tarian jarik, jaran kepang, dan busana adat Nusantara.
Kirab ini sekaligus mencatat pemecahan rekor peserta terbanyak Goyang Tabola Bale versi Leprid, dan menghadirkan simbol Garuda Pancasila raksasa setinggi lima meter di Lapangan Pancasila.
Menurut Iswar, tingginya antusiasme masyarakat menjadi bukti semangat nasionalisme warga Semarang tetap membara.
“Kita lihat perkembangannya. Kalau semangat warga tetap tinggi, kirab ini bisa menjadi agenda rutin Pemkot Semarang,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa semangat merah putih tidak hanya berhenti pada simbol, tetapi harus hidup di hati masyarakat.
“Bendera merah putih bukan sekadar kain, tapi jiwa yang menghidupkan bangsa,” tuturnya.
Dengan semangat itu, Pemkot Semarang berharap peringatan Hari Pahlawan menjadi pengingat bersama untuk terus membangun kota yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
Reporter: Raffa Danish
