SEMARANG — Peluncuran Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 menjadi momentum penting bagi penguatan ekosistem film di Kota Semarang. Festival ini mempertemukan pemerintah, sineas, akademisi, dan komunitas kreatif.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengatakan Pemkot serius membangun Semarang sebagai kota sinema. “Kolaborasi adalah kunci. Pemerintah hadir untuk mendukung, komunitas hadir untuk berkreasi,” ujarnya.
Festival ini mengundang tokoh perfilman nasional seperti Hanung Bramantyo sebagai juri dan Monty Tiwa sebagai kurator.
Hanung menyebut langkah Pemkot sangat strategis untuk membangun ekosistem film yang kuat. “Tidak cukup hanya ada lokasi syuting, tapi juga komunitas, regulasi, dan kesempatan berkarya,” jelasnya.
LSSFF 2025 akan menghadirkan berbagai rangkaian acara seperti Lawang Talks, Workshop and Minilab, serta Semarang Film Week.
Samuel Wattimena sebagai Ketua Komite menilai festival ini menjadi medium memperkuat jejaring antara pelaku film dan investor industri kreatif.
Selain kompetisi film pendek, festival juga akan menjadi ajang diskusi kebijakan perfilman di tingkat kota.
Agustina berharap hasil festival ini bisa menjadi rekomendasi untuk kebijakan kreatif yang berkelanjutan.
Dengan dukungan semua pihak, Semarang diharapkan dapat menjadi pusat lahirnya film-film berkualitas.
“Festival ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan kota,” tegas
Reporter: Ismu Puruhito
