SEMARANG — Gereja Blenduk, ikon heritage Kota Semarang yang berdiri sejak 1753, kembali dibuka untuk umum usai menjalani rehabilitasi selama satu tahun. Peresmian dilakukan oleh Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin, mewakili Wali Kota Agustina Wilujeng, Minggu (7/9/2025).
Dalam sambutannya, Iswar menyebut Gereja Blenduk bukan sekadar bangunan ibadah, melainkan simbol sejarah, kebanggaan, dan toleransi masyarakat Kota Semarang. “Bangunan ini adalah warisan budaya yang harus kita rawat bersama,” ujarnya.
Rehabilitasi dilakukan Kementerian PUPR dengan anggaran Rp28 miliar. Proses restorasi dinilai kompleks karena harus mematuhi aturan pelestarian cagar budaya.
“Restorasi heritage berbeda dengan membangun gedung baru. Semua harus hati-hati dan penuh kehati-hatian agar keaslian tetap terjaga,” jelas Iswar.
Gereja Blenduk berusia 272 tahun ini menjadi daya tarik utama kawasan Kota Lama Semarang. Hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke Kota Lama menyempatkan diri berfoto di depannya.
Iswar menambahkan, sejak revitalisasi Kota Lama pada 2019, kunjungan wisata meningkat pesat. Bahkan jumlah pengunjung Kota Lama melampaui Borobudur.
Selain nilai sejarah, Iswar menekankan Gereja Blenduk adalah simbol persaudaraan lintas agama. “Bangunan ini mengingatkan kita bahwa Semarang tumbuh dari keberagaman,” tegasnya.
Pemerintah Kota mengajak masyarakat untuk turut menjaga dan melestarikan gereja. “Jangan hanya dikagumi, tapi dirawat sebagai simbol toleransi dan keharmonisan,” imbuhnya.
Dengan kembalinya Gereja Blenduk dibuka, Pemkot Semarang berharap wisata Kota Lama makin bergairah dan berdampak positif bagi ekonomi masyarakat.
Tag SEO: Gereja Blenduk Semarang, heritage Kota Lama, wisata Semarang 2025, ikon sejarah Jawa Tengah, bangunan cagar budaya
Reporter: Ismu Puruhito