SEMARANG – Persaingan ketat mewarnai seleksi program beasiswa hasil kerja sama antara Pemprov Jawa Tengah dan Universitas Seowon Korea Selatan. Dari 1.825 pendaftar, hanya 100 siswa SMA dan SMK yang berhasil lolos tahap akhir untuk kuliah sambil bekerja di Negeri Ginseng.
Sekda Jateng, Sumarno, menyebut kerja sama ini sebagai langkah nyata meningkatkan kualitas SDM Jawa Tengah. “Ini kesempatan besar bagi siswa kita untuk menimba ilmu dan pengalaman internasional,” ujarnya.
Seleksi dilakukan ketat, termasuk kemampuan Bahasa Korea. Siswa harus mencapai level 3, dengan penguatan tambahan di kampus jika diperlukan.
Lee Young-eun, Kepala Kantor Urusan Internasional Universitas Seowon, memastikan universitas akan mendampingi penuh mahasiswa Indonesia. “Kami siapkan program konseling, serta pemilihan jurusan sesuai minat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Cheon Heung-soo menilai semangat siswa Jateng patut diapresiasi. “Saat kami berkunjung ke SMK Jateng, kami melihat energi positif dan semangat besar,” ujarnya.
Syamsudin dari Disdikbud Jateng menambahkan, 100 siswa akan menjalani pelatihan bahasa Korea selama tiga bulan sebelum keberangkatan. “Semua fasilitas pendidikan dan visa ditanggung program ini,” jelasnya.
Kerja sama ini tidak lepas dari dukungan pemerintah Provinsi Chungcheongbuk-do. Gubernur provinsi tersebut bahkan mengirim surat resmi kepada Gubernur Jateng sebagai bentuk apresiasi.
Selain memperluas akses pendidikan, kerja sama ini juga diharapkan menjadi sarana memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Kesempatan kuliah sambil bekerja ini diharapkan dapat memberi bekal keterampilan, jaringan internasional, dan pengalaman berharga bagi para siswa.
Reporter: Raffa Danish