SEMARANG – Genangan air kembali terjadi di sejumlah kawasan di Kota Semarang setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (28/10) pagi. Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) segera mengaktifkan seluruh pompa di titik-titik rawan banjir untuk mempercepat penurunan permukaan air.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto, menjelaskan bahwa seluruh sistem pengendalian banjir sudah dioperasikan. Namun, beberapa infrastruktur air masih dalam proses perbaikan sehingga memerlukan dukungan tambahan berupa pompa portabel.
Menurutnya, Rumah Pompa Pasar Waru yang berada di bawah pengelolaan BBWS Pemali Juana saat ini dalam tahap perbaikan. Untuk mencegah air bertahan lebih lama, DPU menurunkan tiga unit pompa portabel dengan kapasitas masing-masing 250 liter per detik.
Ia menambahkan, pompa-pompa permanen di wilayah Trimulyo, Genuk, dan kawasan Jalan Majapahit juga dioperasikan maksimal untuk mengurangi tekanan volume air di saluran-saluran utama.
Laporan warga terkait pompa yang berhenti beroperasi di Muktiharjo Kidul dijelaskan sebagai langkah teknis yang harus dilakukan sementara akibat tingginya elevasi air di Sungai Tenggang. Jika pompa dipaksa bekerja, air justru akan bergerak melingkar dan tidak mengalir keluar.
Hal serupa juga terjadi di beberapa titik seperti Kaligawe Raya dan Kampung Semarang, sehingga pompa-pompa di lokasi tersebut hanya akan dinyalakan saat elevasi air menurun.
Data UPTD Pompa menunjukkan total 44 pompa disiagakan di delapan lokasi strategis. Beberapa titik seperti Kandang Kebo dan Trimulyo termasuk yang bekerja intensif selama periode hujan.
Selain mengandalkan pompa, pemeliharaan saluran air menjadi faktor pendukung utama. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memastikan saluran depan rumah tetap bersih agar aliran air tidak terhambat.
Suwarto memastikan tim teknis bekerja dalam sistem piket 24 jam untuk memonitor kondisi lapangan dan operasional mesin pompa.
Ia menyampaikan bahwa upaya penanganan genangan ini dilakukan sejalan dengan koordinasi bersama BBWS dan BPBD Kota Semarang agar penanganan berjalan cepat, tepat, dan terukur.
Reporter: Raffa Danish
