SEMARANG – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Semarang resmi dikukuhkan oleh Wali Kota Agustina Wilujeng dalam apel gladi lapang kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan, Kamis (11/9).
Kegiatan ini diikuti ratusan personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, Dinas Damkar, hingga organisasi relawan seperti Tagana dan MDMC. Mereka bersama-sama menampilkan kesiapan peralatan penyelamatan dan logistik.
Agustina menyebut FPRB sebagai wadah kolaborasi semua pihak. “Ini adalah forum penting untuk menyatukan langkah antara pemerintah, relawan, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi bencana,” katanya.
Selain pengukuhan, apel juga dirangkaikan dengan simulasi penanganan bencana. Personel menampilkan skenario banjir dan evakuasi korban menggunakan perahu karet serta armada penyelamatan.
Kepala BPBD Kota Semarang memastikan semua personel siaga. Sebanyak 75 anggota diturunkan lengkap dengan armada truk, mobil ATV, dan peralatan selam.
Partisipasi dari TNI-Polri semakin memperkuat barisan kesiapsiagaan. Unit Brimob dan SAR juga melakukan latihan penyelamatan gabungan untuk memastikan koordinasi lapangan berjalan efektif.
Agustina menegaskan latihan seperti ini menjadi sarana evaluasi kinerja. “Kami ingin memastikan semua berjalan baik dan cepat saat bencana terjadi,” tegasnya.
Forkopimda, pimpinan perguruan tinggi, dan tokoh masyarakat turut hadir memberi dukungan moral. Ratusan warga yang menonton juga tampak antusias melihat simulasi lapangan.
Wali Kota berharap, dengan terbentuknya FPRB, mitigasi bencana di Semarang semakin terencana dan berbasis data. “Kita ingin setiap kelurahan punya kapasitas tangguh bencana,” ujarnya.
Reporter: Ismu Puruhito